Hakikat Manusia dan Kebudayaan
Hakikat dalam kamus bahasa
indonesia adalah intisari atau dasar. Selain itu, hakikat juga memiliki arti
sebagai kenyataan yang sebenarnya atau sesungguhnya. Sedangakan manusia adalah makhluk ciptaan
tuhan yang lebih sempurna di bandingkan hewan atau tumbuhan.
Sehingga arti hakikat manusia itu adalah
:
Hakikat manusia adalah hal – hal yang
berkaitan mutlak dalam kehidupan manusia dan merupakan hal-hal yang secara
pasti akan terjadi secara historis. Hakekat manusia itu sendiri adalah suatu
sejarah, maka hakekat manusia itu sendiri hanya dapat dilihat dalam sejarah perjalanan
manusia itu sendiri. Sehingga dapat pula diartikan bahwa hakikat manusia itu
sendiri adalah sesuatu yang pasti ada dalam kehidupan manusia.
Hakikat
Manusia sebagai Makhluk Budaya
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (sansekerta) atau “mens” (latin)
yang berarti berpikir, berakal budi. Secara istilah manusia dapat diartikan
sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok
(genus) atau seorang individu. Dari dua definisi manusia tersebut dapat
diketahui bahwa manusia adalah suatu kelompok (tidak dapat hidup sendiri) atau
individu yang berpikir, berakal budi. Pada dasarnya manusia merupakan makhluk
ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya dibanding dengan makhluk-makhluk
ciptaan Tuhan lainnya. Tingginya derajat manusia dibandingkan dengan makhluk
lain ini ditunjukkan dengan adanya akal dan pikiran pada manusia. Sebagaimana
makhluk hidup, tumbuhan juga tumbuh dan berkembang, namun ia tidak dapat
berpindah, mempunyai emosi, atau berinteraksi langsung dengan pihak lain yang
memberikan suatu aksi atau tindakan pada diri sendiri. Misalnya tumbuh-tumbuhan
tidak dapat berjalan atau berlari, marah ketika ditebang, tertawa ketika
disiram atau diberi pupuk, merespon ketika diajak berinteraksi dan
berkomunikasi. Demikian pula dengan binatang, walaupun ia dapat
berpindah-pindah tempat, mempunyai emosi dan dapat berinteraksi maupun
berkomunikasi, namun apa yang dilakukannya hanya dalam lingkup dan proses
belajar yang terbatas, serta lebih karena adanya dorongan naluri saja.
Sedangkan manusia mempunyai tingkatan yang lebih tinggi karena selain mempunyai
ciri-ciri sebagai makhluk hidup seperti di atas, manusia juga mempunyai akal
dan pikiran yang dapat memperhitungkan tindakan-tindakannya melalui proses
belajar yang terus menerus.
Akal dan pikiran yang dimiliki manusia adalah bagian dari budaya. Dengan akal
dan pikirannya manusia dengan kegiatan akal dan pikirannya dapat mengubah dan
menciptakan realitas melalui simbol-simbol atau sistem perlambangan. Contoh
dari sistem perlambangan adalah bahasa yang melambangkan sesuatu berdasarkan
sistem pola hubungan antara benda, tindakan, dan sebagainya dengan apa yang
dilambangkan. Bahasa tidak hanya yang verbal tapi juga berupa tulisan, lukisan,
tanda atau isyarat. Karena kegiatan berpikir manusia ini budaya tercipta.
Budaya sebagai sistem gagasan yang sifatnya abstrak, tak dapat diraba atau di
foto, karena berada di dalam alam pikiran atau perkataan seseorang. Terkecuali
bila gagasan itu dituliskan dalam karangan buku. Budaya sebagai sistem gagasan
menjadi pedoman bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku. Seperti apa yang
dikatakan Kluckhohn dan Kelly bahwa “Budaya berupa rancangan hidup” maka budaya
terdahulu itu merupakan gagasan prima yang kita warisi melalui proses belajar
dan menjadi sikap prilaku manusia berikutnya yang kita sebut sebagai nilai budaya.Jadi,
nilai budaya adalah “gagasan” yang menjadi sumber sikap dan tingkah laku
manusia dalam kehidupan sosial budaya. Nilai budaya dapat kita lihat, kita
rasakan dalam sistem kemasyarakatan atau sistem kekerabatan yang diwujudkan
dalam bentuk adat istiadat. Hal ini akan lebih nyata kita lihat dalam hubungan
antara manusia sebagai individu lainnya maupun dengan kelompok dan
lingkungannya.
Dari uraian di atas telah jelas bahwa manusia adalah makhluk yang derajatnya
paling atas bila dibandingkan dengan yang lain, karena manusia mempunyai akal
dan pikiran. Perilaku manusia sebagai makhluk budaya merupakan gabungan dari
adanya unsur fisik/ raga, mental/ kepribadian. Sehingga yang berkembang dalam
diri manusia tidak hanya raganya namun juga emosional dan intelektualnya.
Dengan demikian manusia sebagai makhluk budaya hendaknya dapat memanfaatkan/
mendayagunakan sumber daya alam dengan sebaik mungkin, dengan sebijaksana
mungkin sehingga tercipta masyarakat atau peradaban yang damai dan ideal.
§ Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan
Manusia
dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa di pisahkan dalam
kehidupan ini.Manusia adalah makhluk tuhan yang paling sempurna menciptakan
kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun temurun.Budaya
tercipta dari kegiatan sehari – hari.
§ Contoh tentang hubungan antara manusia dengan kebudayaan :
Hubungan antara manusia dengan
peraturan-peraturan kemasyarakatan.Pada saat awalnya
peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang
membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri.Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena
kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.
Pengertian dialektis yaitu :
Hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang saling terkait satu sama lain.
Pengertian dialektis yaitu :
Hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang saling terkait satu sama lain.
§ Tiga tahap dalam proses dialektis yaitu :
1. Eksternalisasi : Proses
dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi : Proses dimana masyarakat menjadi realitas
obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan
dengan manusia.
3. Internalisasi : Proses dimana manusia mempelajari kembali
masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia
menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
§ Manusia Sebagai Pencipta Dan Pengguna Kebudayaan
Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari
interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini.Manusia di
ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk
berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi
ini. Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi,
perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku. Dengan semua kemampuan
yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan.Ada hubungan
dialektika antara manusia dan kebudayaan.Kebudayaan adalah produk manusia,
namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain,
kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup
ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala
ada manusia sebagai pendudukungnya.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai
1. Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya
2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4. Pembeda manusia dan binatang
5. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan
berprilaku didalam pergaulan.
6. Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya
bertindak, berbuat dan menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
7. Sebagai modal dasar pembangunan.
Tanggapan
:
Kurangnya
kesadaran manusia terhadap hakikatnya untuk menjaga kebudayaannya menjadikan
perubahan kebudayaan yang signifikan, seharusnya sebagai manusia yang berbudaya
dapat menjaga kebudayaannya itu. Dengan berbagai cara :
a. Memfilter
kebudayaan-kebudayaan asing yang masuk kedalam budaya pribumi.
b. Lebih mencintai kebudayaan
pribumi.
c. Menjaga serta melestarikan
kabudayaan pribumi.
d. Jangan malu untuk
mengeksploitasi kebudayaan pribumi
Dengan begitu
akan tercipta kelestarian suatu budaya yang menjadikan ciri khas suatu daerah
atau kebangsaan suatu negara.
Sumber :
0 komentar: